Jaringan
Komputer Menggunakan Protokol TCP/IP
Prinsip kerja jaringan protokol TCP/IP dijelaskan secara garis besar.
Beberapa aplikasi yang umum digunakan pada jaringan komputer TCP/IP akan
diketengahkan. Kemungkinan mengembangkan Wide Area Network (WAN) menggunakan
protokol TCP/IP di Indonesia juga akan diterangkan. Sebagai contoh, pengalaman
penulis menjalankan PC di amatir radio yang terkait ke jaringan AMPRNet -
InterNet menggunakan TCP/IP di Canada akan dijelaskan.
Pendahuluan.
Banyak protokol komunikasi komputer telah dikembangkan untuk membentuk
jaringan komputer. Kompetisi antar perusahaan komputer seperti DEC, IBM dll.
menelurkan berbagai standart jaringan komputer. Hal ini menimbulkan kesulitan
terutama jika akan dilakukan interkoneksi antar berbagai jenis komputer dalam
wilayah yang luas.
Sekitar tahun 70-an Department of Defence (DoD) di Amerika Serikat
memelopori pengembangan protokol jaringan komputer yang sama sekali tidak
terikat pada jenis komputer maupun media komunikasi yang digunakan. Protokol
yang dikembangkan diberi nama InterNet Protocol (pada network layer) [1]
dan Transmission Control Protocol (pada transport layer) [2] atau
disingkat TCP/IP. Berbagai protokol tambahan kemudian dikembangkan untuk
mengatasi berbagai masalah dalam jaringan TCP/IP. Jaringan komputer menggunakan
TCP/IP kini lebih dikenal sebagai jaringan InterNet. Tampak bahwa jaringan
InterNet berkembang dari kebutuhan dan implementasi di medan sehingga jaringan
komputer ini terus disempurnakan. Saat ini TCP/IP merupakan standard pada sistem
operasi UNIX dengan disertakan socket library untuk programmer di UNIX mengakes
langsung ke TCP socket. Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat
diperoleh secara cuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet.
Selain TCP/IP sebetulnya keluarga protokol yang dikembangkan oleh OSI/ISO
seperti X.25/X.75/X.400 juga mulai digunakan oleh beberapa institusi. Sayang
segala informasi tentang protokol ini harus dibeli oleh kita ke ISO. Hal ini
menyebabkan perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP. Untuk jangka
panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia jaringan komputer. Dalam
artikel ini akan dijelaskan prinsip kerja TCP/IP.
Lapisan protokol di jaringan komputer.
Secara umum lapisan protokol dalam jaringan komputer dapat dibagi atas
tujuh lapisan. Lapisan ini dapat dilihat pada gambar 1. Dari lapisan terbawah
hingga tertinggi dikenal physical layer, link layer, network
layer, transport layer, session layer, presentation layer
dan application layer. Masing-masing lapisan mempunyai fungsi
masing-masing dan tidak tergantung antara satu dengan lainnya.
Dari ketujuh lapisan ini hanya physical layer yang merupakan
perangkat keras selebihnya merupakan perangkat lunak. physical layer
merupakan media penghubung untuk mengirimkan informasi digital dari satu
komputer ke komputer lainnya yang secara fisik dapat kita lihat. Berbagai bentuk
perangkat keras telah dikembangkan untuk keperluan ini. Satu diantaranya yang
cukup banyak digunakan untuk keperluan jaringan komputer lokal (LAN) di
Indonesia adalah ARCnet yang banyak digunakan menggunakan perangkat lunak
Novell. Untuk keperluan Wide Area Network (WAN) dapat kita dapat
menyambungkan berbagai LAN ini menggunakan media radio atau telepon menjadi satu
kesatuan.
Untuk mengatur hubungan antara dua buah komputer melalui physical
layer yang ada digunakan protokol link layer. Pada jaringan paket
radio di amatir digunakan link layer AX.25 (Amatir X.25) yang merupakan
turunan CCITT X.25 yang juga digunakan pada Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP)
oleh PT. INDOSAT dan Perumtel. Dalam artikel terdahulu dijelaskan tentang <xysical
layer dan link layer yang dipergunakan pada Wide Area Network
(WAN) menggunakan teknologi amatir paket radio.
IEEE sebuah organisasi profesi untuk teknik elektro telah mengembangkan
beberapa standart protokol physical layer dan link layer untuk
LAN. Berdasarkan rekomendasi IEEE pada LAN yang menggunakan ARCnet (IEEE 802.3)
atau Ethernet (IEEE 802.3) digunakan link layer (IEEE 802.2). Pada LAN Token
Ring digunakan physical layer (IEEE 802.5). Bentuk lain dari LAN yang
kurang dikenal adalah Token Bus (IEEE 802.4). Untuk LAN berkecepatan
tinggi juga telah dikembangkan sebuah standart yang diturunkan dari IEEE 802.3
yang kemudian dikenal sebagai Fiber Data Distributed Interface (FDDI).
Artikel ini akan memfokuskan pembahasan pada lapisan protokol network
layer dan transport layer. Sebetulnya ada beberapa keluarga protokol
lainnya dalam TCP/IP. Tampak pada gambar 2 pada network layer selain IP
dikenal juga ICMP (InterNet Control Message Protocol) [3], ARP (Address
Resolution Protocol) [4] dan RARP (Reverse Address Resolution Protocol).
Pada transport layer digunakan UDP (User Datagram Protocol) [5]
selain TCP. Untuk sementara pembahasan akan dibatasi pada prinsip kerja protokol
IP damn TCP. Hal ini karena TCP/IP merupakan protokol yang paling sering
digunakan dalam operasi jaringan, protokol lainnya merupakan pelengkap yang
membantu jaringan ini bekerja. Perlu dicatat bahwa pada jaringan komputer
menggunakan TCP/IP umumnya tiga lapisan teratas dilakukan oleh sistem operasi
dari komputer yang digunakan. Khususnya untuk komputer yang menggunakan UNIX
telah tersedia library untuk network programming sehingga kita dapat
mengembangkan program sendiri dengan mengakses langsung ke soket-soket TCP yang
tersedia. Mungkin dilain kesempatan akan dijelaskan lebih lanjut mengenai cara
pemprograman soket TCP di UNIX yang dapat diakses menggunakan bahasa C.
Prinsip kerja InterNet Protokol (IP).
Fungsi dari InterNet Protokol secara sederhana dapat diterangkan seperti
cara kerja kantor pos pada proses pengiriman surat. Surat kita masukan ke kotak
pos akan diambil oleh petugas pos dan kemudian akan dikirim melalui route yang
random, tanpa si pengirim maupun si penerima surat mengetahui jalur perjalanan
surat tersebut. Juga jika kita mengirimkan dua surat yang ditujukan pada alamat
yang sama pada hari yang sama, belum tentu akan sampai bersamaan karena mungkin
surat yang satu akan mengambil route yang berbeda dengan surat yang lain. Di
samping itu, tidak ada jaminan bahwa surat akan sampai ditangan tujuan, kecuali
jika kita mengirimkannya menggunakan surat tercatat.
Prinsip di atas digunakan oleh InterNet Protokol, "surat"
diatas dikenal dengan sebutan datagram. InterNet protokol (IP) berfungsi
menyampaikan datagram dari satu komputer ke komputer lain tanpa tergantung pada
media kompunikasi yang digunakan. Data transport layer dipotong menjadi
datagram-datagram yang dapat dibawa oleh IP. Tiap datagram dilepas dalam
jaringan komputer dan akan mencari sendiri secara otomatis rute yang harus
ditempuh ke komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai transmisi connectionless.
Dengan kata lain, komputer pengirim datagram sama sekali tidak mengetahui apakah
datagram akan sampai atau tidak.
Untuk membantu mencapai komputer tujuan, setiap komputer dalam jaringan
TCP/IP harus diberikan IP address. IP address harus unik untuk setiap komputer,
tetapi tidak menjadi halangan bila sebuah komputer mempunyai beberapa IP
address. IP address terdiri atas 8 byte data yang mempunyai nilai dari 0-255
yang sering ditulis dalam bentuk [xx.xx.xx.xx] (xx mempunyai nilai dari 0-255).
Pada header InterNet Protokol selain IP address dari komputer tujuan dan
komputer pengirim datagram juga terdapat beberapa informasi lainnya. Informasi
ini mencakup jenis dari protokol transport layer yang ditumpangkan diatas
IP. Tampak pada gambar 2 ada dua jenis protokol pada transport layer
yaitu TCP dan UDP. Informasi penting lainnya adalah Time-To-Live (TTL)
yang menentukan berapa lama IP dapat hidup didalam jaringan. Nilai TTL akan
dikurangi satu jika IP melalui sebuah komputer. Hal ini penting artinya terutama
karena IP dilepas di jaringan komputer. Jika karena satu dan lain hal IP tidak
berhasil menemukan alamat tujuan maka dengan adanya TTL IP akan mati dengan
sendirinya pada saat TTL bernilai nol. Disamping itu juga tiap IP yang
dikirimkan diberikan identifikasi sehingga bersama-sama dengan IP address
komputer pengirim data dan komputer tujuan, tiap IP dalam jaringan adalah unik.
Khususnya untuk pemakai jaringan komputer hal yang terpenting untuk
dipahami secara benar-benar adalah konsep IP address. Lembaga yang mengatur IP
address adalah Network Information Center (NIC) di Department of Defence di US
yang beralamat di hostmaster@nic.ddn.mil. Pengaturan IP address penting,
terutama pada saat mengatur routing secara otomatis. Sebagai contoh jaringan
komputer di amatir radio mempunyai IP address kelas yang mempunyai address
[44.xx.xx.xx]. Khusus untuk amatir radio di Indonesia IP address yang digunakan
adalah [44.132.xx.xx]. Sedangkan penulis di Canada mempunyai IP address
[44.135.84.22]. Hal ini terlihat dengan jelas bahwa IP address di amatir radio
sifatnya geografis. Dari IP address penulis dapat dibaca bahwa mesin penulis
berada di network 44 di InterNet yang dikenal sabagai AMPRNet (ampr.org). 135
menandakan bahwa penulis berada di Canada. 84 memberitahukan bahwa penulis
berada di kota Waterloo di propinsi Ontario, sedang 22 adalah nomor mesin
penulis. Dengan konsep IP address, route perjalanan IP dalam jaringan komputer
dapat dilakukan secara otomatis. Sebagai contoh, jika sebuah komputer di
InterNet akan mengirimkan IP ke [44.135.84.22], pertama-tama IP yang dilepas di
network akan berusaha mencari jalan ke network 44.135.84, setelah mesin yang
mengubungkan network 44.135.84 tercapai IP tersebut akan mencoba menghubungi
mesin 22 di network tersebut. Kesemuanya ini dilakukan secara otomatis oleh
program.
Tentunya sukar bagi manusia untuk mengingat sedemikian banyak IP address.
Untuk memudahkan, dikembangkan Domain Name System (DNS). Sebagai contoh
mesin penulis di AMPRNet dengan IP address [44.135.84.22], penulis beri nama (hostname)
ve3.yc1dav.ampr.org. Terlihat bahwa hostname yang digunakan penulis
sangat spesifik dan sangat memudahkan untuk mengetahui bahwa penulis berada di
AMPRNet dari kata ampr.org. Mesin tersebut berada di Kanada dan propinsi Ontario
dari ve3 sedang yc1dav adalah penulis sendiri. Contoh lain dari DNS adalah
sun1.vlsi.waterloo.edu yang merupakan sebuah Sun SPARC workstation (sun1) di
kelompok peneliti VLSI di University of Waterloo, Kanada (waterloo.edu) tempat
penulis bekerja dan belajar. Perlu dicatat bahwa saat ini NIC belum memberikan
domain untuk Indonesia. Mudah-mudahan dengan berkembangnya jaringan komputer
TCP/IP di Indonesia ada saatnya dimana kita di Indonesia perlu meminta domain
tersendiri untuk Indonesia.
Prinsip kerja Transmission Control Protocol
(TCP).
Berbeda dengan InterNet Protokol (IP), TCP mempunyai prinsip kerja
seperti "virtual circuit" pada jaringan telepon. TCP lebih
mementingkan tata-cara dan keandalan dalam pengiriman data antara dua komputer
dalam jaringan. TCP tidak perduli dengan apa-apa yang dikerjakan oleh IP, yang
penting adalah hubungan komunikasi antara dua komputer berjalan dengan baik.
Dalam hal ini, TCP mengatur bagaimana cara membuka hubungan komunikasi, jenis
aplikasi apa yang akan dilakukan dalam komunikasi tersebut (misalnya mengirim
e-mail, transfer file dsb.) Di samping itu, juga mendeteksi dan mengoreksi jika
ada kesalahan data. TCP mengatur seluruh proses koneksi antara satu komputer
dengan komputer yang lain dalam sebuah jaringan komputer.
Berbeda dengan IP yang mengandalkan mekanisme connectionless pada
TCP mekanisme hubungan adalah connection oriented. Dalam hal ini,
hubungan secara logik akan dibangun oleh TCP antara satu komputer dengan
komputer yang lain. Dalam waktu yang ditentukan komputer yang sedang berhubungan
harus mengirimkan data atau acknowledge agar hubungan tetap berlangsung.
Jika hal ini tidak sanggup dilakukan maka dapat diasumsikan bahwa komputer yang
sedang berhubungan dengan kita mengalami gangguan dan hubungan secara logik
dapat diputus.
TCP mengatur multiplexing dari data yang dikirim/diterima oleh sebuah
komputer. Adanya identifikasi pada TCP header memungkinkan multiplexing
dilakukan. Hal ini memungkinkan sebuah komputer melakukan beberapa hubungan TCP
secara logik. Bentuk hubungan adalah full duplex, hal ini memungkinkan
dua buah komputer saling berbicara dalam waktu bersamaan tanpa harus bergantian
menggunakan kanal komunikasi. Untuk mengatasi saturasi (congestion) pada
kanal komunikasi, pada header TCP dilengkapi informasi tentang flow control.
Hal yang cukup penting untuk dipahami pada TCP adalah port number.
Port number menentukan servis yang dilakukan oleh program aplikasi diatas TCP.
Nomor-nomor ini telah ditentukan oleh Network Information Center dalam Request
For Comment (RFC) 1010 [10]. Sebagai contoh untuk aplikasi File Transfer
Protokol (FTP) diatas transport layer TCP digunakan port number 20
dan masih banyak lagi.
Prinsip kerja dari TCP berdasarkan prinsip client-server. Server
adalah program pada komputer yang secara pasif akan mendengarkan (listen)
port number yang telah ditentukan pada TCP. Sedang client adalah program yang
secara aktif akan membuka hubungan TCP ke komputer server untuk meminta servis
yang dibutuhkan.
State diagram kerja TCP diperlihatkan pada gambar 3. Pada state diagram
gambar 3, client akan secara aktif membuka hubungan (active open) dengan
mengirimkan sinyal SYN (state SYN SENT) ke komputer server tujuan. Jika server
menerima sinyal SYN maka server yang saat itu berada pada state LISTEN akan
mengirimkan sinyal SYN dan ke dua komputer (client & server) akan ke state
ESTAB. Jika tidak ada tanggapan dari komputer yang dituju, maka program akan
kembali pada state CLOSE. Setelah servis yang dilakukan telah selesai maka salah
client akan mengirimkan sinyal FIN dan komputer client akan berada pada state
FIN WAIT sampai sinyal FIN dari server diterima. Pada saat menerima sinyal FIN,
server akan ke state CLOSE WAIT hingga hubungan diputus. Akhirnya kedua komputer
akan kembali pada state CLOSE.
Beberapa contoh aplikasi jaringan InterNet.
Banyak aplikasi yang mungkin dilakukan menggunakan keluarga protokol
TCP/IP. Aplikasi yang umum dilakukan adalah pengiriman berita secara elektronik
yang dikenal sebagai elektronik mail (e-mail). Untuk ini dikembangkan sebuah
protokol Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) [6]. Protokol ini mengatur tata
cara mengirimkan berita dari seorang user di sebuah komputer ke komputer lain
menggunakan alamat yang unik. Sebagai contoh, alamat e-mail penulis di AMPRNet
adalah:
yc1dav@ve3.yc1dav.ampr.org
yang berarti bahwa penulis yc1dav berada di (at,
@) mesin ve3.yc1dav.ampr.org. Tentunya pada saat pengiriman berita, IP akan
melakukan konversi dari hostname ve3.yc1dav.ampr.org ke IP address penulis
[44.135.84.22] untuk kemudian mengirimkan informasi SMTP yang dimasukan dalam
protokol TCP.
Aplikasi lainnya adalah remote login ke komputer yang berjauhan. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan fasilitas Telnet [7] yang dijalankan diatas transport
layer TCP. Untuk melakukan file transfer digunakan File Transfer Protocol
(FTP) [8] yang juga dijalankan diatas TCP. Dengan semakin rumitnya jaringan maka
manajemen jaringan menjadi penting artinya. Saat ini dikembangkan protokol yang
khusus untuk digunakan mengatur jaringan dengan nama Simple Network
Management Protocol (SNMP) [9]. Masih banyak lagi aplikasi yang dijalankan
di atas TCP, seperti NNTP, RSPF dsb. Masing-masing aplikasi mempunyai nomor port
TCP yang unik.
Satu hal yang cukup menarik dengan digunakannya protokol TCP/IP adalah
kemungkinan untuk menyambungkan beberapa jaringan komputer yang menggunakan
media komunikasi berbeda. Dengan kata lain, komputer yang terhubung pada
jaringan yang menggunakan ARCnet, Ethernet, Token Ring, SKDP, amatir paket radio
dll. dapat berbicara satu dengan lainnya tanpa saling mengetahui bahwa media
komunikasi yang digunakan secara fisik berbeda. Hal ini memungkinkan dengan
mudah membentuk Wide Area Network di Indonesia. Saat ini UNINET yang
dipelopori oleh rekan-rekan dari PUSILKOM-UI terasa tersendat-sendat terutama
karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk komunikasi. Di samping itu,
protokol yang digunakan dalam jaringan UNINET saat ini adalah UUCP yang pada
dasarnya merupakan protokol yang sangat sederhana. Hal ini tidak memungkinkan
UNINET untuk melakukan hal-hal yang hanya mungkin dilakukan oleh TCP/IP seperti
manajemen network secara otomatis menggunakan SNMP dan hubungan connectionless
seperti yang dilakukan menggunakan IP.
Untuk lebih memperjelas, ada baiknya penulis ketengahkan contoh nyata
yang penulis lakukan di jaringan amatir packet radio (AMPRNet) di Canada. Secara
garis besar topologi jaringan komputer amatir packet radio di Waterloo terlihat
pada gambar 4. Saat ini jaringan AMPRNet di Waterloo bekerja pada Frekuensi
145.09MHz pada kecepatan 1200bps. Kami merencanakan untuk meng-up grade jaringan
TCP/IP yang ada ke kecepatan 9600bps. Pada gambar dituliskan beberapa mesin
milik teman-teman penulis seperti at.ve3euk.ampr.org dan home.ve3rks.ampr.org.
Disini kami mempunyai sebuah gateway at.ve3uow.ampr.org milik University
of Waterloo - Amateur Radio Club (UoW ARC), dimana penulis juga anggotanya,
gateway ini menghubungkan jaringan AMPRNet dengan jaringan LAN PC Token Ring di
University of Waterloo. Melalui gateway yang ada di jaringan Token Ring, IP yang
dikirim oleh mesin di AMPRNet dapat berhubungan dengan mesin-mesin Unix yang ada
di jaringan EtherNet di UoW maupun dengan mesin-mesin lain di InterNet. Tidak
banyak gateway antara AMPRNet dan InterNet yang beroperasi di dunia saat ini.
Hal ini dapat dilihat pada artikel penulis terdahulu tentang pengalaman penulis
bekerja di jaringan amatir packet radio di luar negeri.
Di AMPRNet Waterloo kami menggunakan sunee.waterloo.edu dan
watserv1.waterloo.edu sebagai domain name server (DNS). Dengan kata lain, dengan
menggunakan protokol UDP/IP mesin-mesin AMPRNet di Waterloo jika akan
berhubungan dengan mesin lain di AMPRNet atau InterNet yang hostnamenya
diketahui dapat menanyakan IP address mesin yang dituju tersebut ke DNS. Semua
ini dilakukan secara otomatis tanpa perlu operator mesin mengetahui proses
terjadi.
Dengan adanya teknologi amatir paket radio di dunia amatir radio.
Kemungkinan mengembangkan WAN dengan biaya murah di Indonesia menjadi mungkin.
UNINET tidak mungkin menggunakan AMPRNet karena amatir paket radio tidak
mengenal UUCP. Kalaupun dipaksakan amatir radio harus mengembangkan perangkat
lunak yang dibutuhkan dari awal. Penggunaan TCP/IP akan memudahkan
internetwoking dengan berbagai network seperti AMPRNet yang pada akhirnya
membuka kemungkinan pengembangan WAN biaya mudah, tetapi dengan fasilitas yang
jauh lebih baik daripada UUCP.
Penutup
Prinsip kerja secara umum jaringan komputer menggunakan keluarga protokol
TCP/IP telah diterangkan secara garis besar. Beberapa contoh penggunaan dan
kemungkinan untuk membentuk WAN menggunakan TCP/IP telah dijelaskan. Beberapa
artikel / buku yang mungkin dapat memberikan informasi yang cukup mendalam
tentang prinsip kerja jaringan menggunakan TCP/IP dapat diperoleh pada RFC 1122
[12] dan RFC 1123 [13]. Copy dari RFC dapat diperoleh dari Network Information
Center (NIC) yang beralamat di :
DDN Network Information Center
SRI International
333 Ravenswood Avenue
Menlo Park, CA 94025
U.S.A.
telp: 800-235-3155
Bagi kami yang berada diluar negeri, copy RFC dapat
kami peroleh secara cuma-cuma dengan melakukan FTP ke NIC.DDN.MIL. Beberapa copy
dari RFC dalam bentuk file yang dikompress dalam disket telah penulis kirim ke
Indonesia. Saat ini file-file dalam disket berisi RFC tentang jaringan TCP/IP,
program KA9Q TCP/IP beserta source code yang penulis gunakan untuk bekerja di
jaringan AMPRNet, kemungkinan besar bisa diperoleh dari Dr. Kusmayanto Kadiman (ketua
PIKSI-ITB), Ir. A. Mas'ud (PAU Mikroelektronika ITB), Dr. S. Nasserie (Jurusan
Teknik Elektro ITB), redaksi majalah Elektron dan ITB Amatir Radio Club. Penulis
berharap artikel ini dapat memberikan gambaran secara umum tentang jaringan
komputer TCP/IP dan kemungkinan pengembangannya di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
[1] J. Postel, "RFC 791:
Internet Protocol (IP)," InterNet
Network Working Group, September 1981.
[2] J. Postel, "RFC 793:
Transmission Control Protocol," InterNet Network Working Group, September
1981.
[3] J. Postel, "RFC 792:
Internet Control Message Protocol," InterNet Network Working Group,
September 1981.
[4] D.C. Plummer, "RFC
826: An Ethernet Address Resolution Protocol," InterNet Network Working
Group, November 1982.
[5] J. Postel, "RFC 768:
User Datagram Protocol," InterNet Network Working Group, Agustus 1980.
[6] J. Postel, "RFC 821:
Simple Mail Transfer Protocol," InterNet Network Working Group, Agustus
1982.
[7] J. Postel dan J. Reynolds,
"RFC 854: Telnet Protocol Specification," InterNet Network Working
Group, May 1983.
[8] J. Postel dan J. Reynolds,
"RFC 959: File Transfer Protocol (FTP)," InterNet Network Working
Group, October 1985.
[9] J. Case, M. Fedor, M.
Schoffstall dan C. Davin, "RFC 1098: A Simple Network Management
Protocol," InterNet Network Working Group, April 1989.
[10] J. Reynolds dan J. Postel, "RFC
1010: Assigned Numbers," InterNet Network Working Group, May 1987.
[11] R. Braden, "RFC 1122: Requirements
for InterNet Hosts - Communication Layers,", InterNet Network Working
Group, October 1989.
[12] R. Barden, "RFC 1123: Requirements
for InterNet Hosts - Application and Support," InterNet Network Working
Group, October 1989.
KETERANGAN GAMBAR
Gambar 1
Tujuh lapisan protokol yang digunakan dalam jaringan komputer sesuai
dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh OSI/ISO.
Gambar 2
Keluarga protokol dalam jaringan komputer yang menggunakan protokol
TCP/IP. Tampak bahwa selain TCP/IP juga digunakan beberapa protokol tambahan.
Perlu dicatat bahwa protokol yang ditampilkan diatas hanya sebagian saja dari
seluruh protokol yang dikenal.
Gambar 3
State diagram secara sederhana dari Transmission Control Protocol (TCP).
Prinsip client-server digunakan dalam interaksi dua buah komputer
menggunakan TCP.
Gambar 4
Contoh topologi jaringan AMPRNet di Waterloo, Canada yang terkait melalui
at.ve3uow.ampr.org ke jaringan PC Token Ring yang kemudian melalui jaringan
EtherNet dan mesin watmath.waterloo.edu terkait ke jaringan komputer InterNet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar