MESIN-MESIN LISTRIK
MOTORpenyebab kerusakan motor:
Apa yang menyebabkan elektro motor terbakar, korslet, putus atau pedot?? Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan terbakarnya sebuah elektro motor (selanjutnya disebut elmot), Overload, SinglePhassing,
Bearing Problem, Terkontaminasi, Rotor Problem, Usia Pakai dan lain
lain. Beberapa symtom tersebut akan menimbulkan efek perubahan arus yang
mengalir dan “PANAS” bila hal itu terjadi, seperti Overload dan Single
Phassing.
Panas ini akan berpengaruh langsung dengan
insulasi motor yang mengakibatkan short dan terbakar.Panas juga juga
berpengaruh dengan usia elmot. Jika sebuah elmot beroperasi 10 deg C
diatas operating temperature, maka usia elmot akan berkurang 50%. Untuk
menghindari problem tersebut digunakan elmot protection yang berupa
fuse, thermal overload relay (TOR/OCR) yang banyak dipakai dan motor
protection jenis lain.
Single Phassing
Single
Phassing atau PhasselossPhasseloss berarti salah satu dari 3 line
supply terputus. Kondisi phaseloss merupakan keadaan terburuk dari
unbalance voltage.Jika elmot beroperasi saat terjadi phaseloss, ia akan
terus berusaha berputar dengan daya yang sama untuk memutar beban. Elmot
akan terus berusaha memutar beban sampai motor terbakar atau starter
TRIP !
Penyebab terjadinya phaseloss adalah sbb :
1. Loss kontak pada starter (MCCB/NFB, Contactor atau terminal).
2. Thermal Overload relay yang terputus salah satu fasanya.
3. Salah satu fuse terputus.
Jika
terjadi phaseloss maka, dua phase yang lain akan dialiri arus
setidaknya 1.73X dari arus normal(silakan dihitung dengan persamaan
star-delta). Misal untuk elmot dengan aplikasi ringan dibebani 70%,
saat terjadi phaseloss arus akan naik menjadi 120% FLA. Misalkan setting
overload pada 125% FLA maka “SAY GOOD BYE” pada elmot tersebut.
Voltage Unbalance
Jika
tegangan diantara tiga phasa adalah sama, arus yang mengalir akan sama
pula disetiap phasanya. NEMA standart merekomendasikan untuk elmot dan
generator maksimum unbalance tegangan adalah 1%.Saat terjadi unbalance,
arus elmot akan naik dan jika berjalan terus menerus elmot akan
terbakar.
Batasan
1% tersebut bisa diatasi dengan menurunkan beban elmot. Jika beban
elmot diturunkan maka toleransi unbalance tegangan bisa lebih longgar.
* Saat Unbalance 1%, penurunan beban menjadi 98 %
* Saat Unbalance 2%, penurunan beban menjadi 95 %
* Saat Unbalance 3%, penurunan beban menjadi 88 %
* Saat Unbalance 4%, penurunan beban menjadi 82 %
* Saat Unbalance 5%, penurunan beban menjadi 75 %
Unbalance tegangan bisa disebabkan beberapa hal berikut :
1. Beban Single Phase yang tidak seimbang di setiap phase.
2. Jaringan Delta terputus.3. Terjadi phaseloss di trafo.
4. Tap setting trafo yang tidak tepat.
5. Power Faktor Corecction tidak sama atau off-line.
Adapun untuk mengetahui unbalance tegangan sebagai berikut:
1. Hitung tegangan rata -rata.
Vtot = (Vr + Vs + Vt)/3
2. Cari selisih terbesar antara tegangan rata-rata dengan tegangan line.
Vd = V - Vtot
3. Unbalance % = (Vd/Vtot) X 100%
TRANFORMATOR
Transformator
tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah
atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Dalam operasi umumnya,
trafo-trafo tenaga ditanahkan
pada titik netralnya sesuai dengan kebutuhan untuk sistem
pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan
secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV
ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang
telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang
telah ditetapkan.
Klasifikasi
Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut:
• Pasangan:
- Pasangan dalam
- Pasanga luar
• Pendinginan
Menurut cara pendinginannya dapat dibedakan sebagai berikut: (lihat Tabel 1)
• Fungsi/Pemakaian
- Transformator Mesin
- Transformator Gardu Induk
- Transformator Distribusi
• Kapasitas dan Tegangan
Untuk mempermudah pengawasan dalam operasi trafo dapat dibagi menjadi: Trafo besar, Trafo sedang, Trafo kecil.
Cara Kerja dan Fungsi Tiap-tiap Bagian
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi masing-masing:
• Bagian utama
- Inti besi
Inti
besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi
tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi)
yang ditimbulkan oleh “Eddy Current”.
- Kumparan trafo
Beberapa
lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut
diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan
isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Umumnya
pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer
dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut
timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian
sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan
ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
- Kumparan tertier
Kumparan
tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk
kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu
dihubungkan delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk
penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor
shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua trafo daya mempunyai
kumparan tertier.
- Minyak trafo
Sebagian
besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam
minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar,
karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas
(disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus
tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk
itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- kekuatan isolasi tinggi
- penyalur panas yang baikberat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat
- viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
- titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan
- tidak merusak bahan isolasi padat
- sifat kimia y
ang stabil.
- Bushing
Hubungan
antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu
sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus
berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut denga tangki trafo.
- Tangki dan Konservator
Pada
umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada
(ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo,
tangki dilengkapi dengan konservator.
• Peralatan Bantu
- Pendingin
Pada
inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi
dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu
yang berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk
mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi
dengan sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar trafo.
Media
yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas, minyak
dan air. Pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara :
- Alamiah (natural)
- Tekanan/paksaan (forced).
Macam-macam dan sistem pendingin trafo berdasarkan media dan cara pengalirannya dapat diklasifikasikan seperti pada Tabel 1.
- Tap Changer (perubah tap)
Tap
Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan
tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan
jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik
dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off
load), tergantung jenisnya.
- Alat pernapasan
Karena
pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu
minyakpun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak
tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak
keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak
menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki.
Kedua
proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan
selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan
tembus minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa
penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis.
- Indikator
Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indicator pada trafo sebagai berikut:
- indikator suhu minyak
- indikator permukaan minyak
- indikator sistem pendingin
- indikator kedudukan tap
- dan sebagainya.
• Peralatan Proteksi
- Rele Bucholz
Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan di dalam trafo yang menimbulkan gas.
Gas yang timbul diakibatkan oleh:
a. Hubung singkat antar lilitan pada/dalam phasa
b. Hubung singkat antar phasa
c. Hubung singkat antar phasa ke tanah
d. Busur api listrik antar laminasi
e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
- Pengaman tekanan lebih
Alat
ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup
berpegas, berfungsi sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan
tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan
tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kakuatan tangi trafo.
- Rele tekanan lebih
Rele
ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni mengamankan
terhadap gangguan di dalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh
kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan P.M.T.
- Rele Diferensial
Berfungsi
mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain flash over
antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan
dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.
- Rele Arus lebih
Befungsi
mengamankan trafo arus yang melebihi dari arus yang diperkenankan lewat
dari trafo terseut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban
lebih atau gangguan hubung singkat.
- Rele Tangki tanah
Berfungsi
untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara bagian yang
bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada trafo.
- Rele Hubung tanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah.
- Rele Termis
Berfungsi
untuk mencegah/mengamankan trafo dari kerusakan isolasi kumparan,
akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang
diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur.
Pengujian Transformator
Pengujian
transformator dilaksanakan menurut SPLN’50-1982 dengan melalui tiga
macam pengujian, sebagaimana diuraikan juga dalam IEC 76 (1976), yaitu :
- Pengujian Rutin
Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap transformator, meliputi:
- pengujian tahanan isolasi
- pengujian tahanan kumparan
- pengujian perbandingan belitan Pengujian vector group
- pengujian rugi besi dan arus beban kosong
- pengujian rugi tembaga dan impedansi
- pengujian tegangan terapan (Withstand Test)
- pengujian tegangan induksi (Induce Test).
- Pengujian jenis
Pengujian
jenis adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap sebuah trafo yang
mewakili trafo lainnya yang sejenis, guna menunjukkan bahwa semua trafo
jenis ini memenuhi persyaratan yang belum diliput oleh pengujian rutin.
Pengujian jenis meliputi:
- pengujian kenaikan suhu
- pengujian impedansi
- Pengujian khusus
Pengujian
khusus adalah pengujian yang lain dari uji rutin dan jenis,
dilaksanakan atas persetujuan pabrik denga pmbeli dan hanya dilaksanakan
terhadap satu atau lebih trafo dari sejumlah trafo yang dipesan dalam
suatu kontrak. Pengujian khusus meliputi :
- pengujian dielektrik
- pengujian impedansi urutan nol pada trafo tiga phasa
- pengujian hubung singkat
- pengujian harmonik pada arus beban kosong
- pengujian tingkat bunyi akuistik
- pengukuran daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa minyak.
• Pengujian Rutin
- Pengukuran tahanan isolasi
Pengukuran
tahanan isolasi dilakukan pada awal pengujian dimaksudkan untuk
mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo, untuk menghindari
kegagalan yang fatal dan pengujian selanjutnya, pengukuran dilakukan
antara:
- sisi HV - LV
- sisi HV - Ground
- sisi LV- Groud
- X1/X2-X3/X4 (trafo 1 fasa)
- X1-X2 dan X3-X4 )trafo 1 fasa yang dilengkapi dengan circuit breaker.
Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan megger, lebih baik yang menggunakan
baterai karena dapat membangkitkan tegangan tinggi yang lebih stabil.
Harga tahanan isolasi ini digunakan untuk kriteria kering tidaknya
trafo, juga untuk mengetahui apakah ada bagian-bagian yang terhubung
singkat.
- Pengukuran tahanan kumparan
Pengukuran
tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai tahanan listrik
pada kumparan yang akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut dialiri
arus.
Nilai tahanan belitan dipakai untuk perhitungan rugi-rugi tembaga trafo.
Pada
saat melakukan pengukuran yang perlu diperhatikan adalah suhu belitan
pada saat pengukuran yang diusahakan sama dengan suhu udara sekitar,
oleh karenanya diusahakan arus pengukuran kecil.
Peralatan
yang digunakan untuk pengukuran tahanan di atas 1 ohm adalah Wheatstone
Bridge, sedangkan untuk tahanan yang lebih kecil dari 1 ohm digunakan
Precition Double Bridge.
Pengukuran dilakukan pada setiap fasa trafo, yaitu antara terminal:
Untuk terminal tegangan tinggi:
a. Trafo 3 fasa
- fasa A - fasa B
- fasa B - fasa C
- fasa C - fasa A
b. Trafi 1 fasa- terminal H1-H2 untuk trafo double bushing
- terminal H1-Ground untuk trafo single bushing
Untuk sisi tegangan rendah
a. Trafo 3 fasa
- fasa a - fasa b
- fasa b - fasa c
- fasa c - fasa a
b. Trafo 1 fasa
- terminal X1-X4 dengan X2-X3 dihubung singkat.
Pengukuran
dengan Wheatstone bridge digunakan untuk tahanan di atas 1 ohm.
Rangkaian pengukuran dapat dilihat pada Gambar 1. Pada keadaan seimbang
berlaku rumus:
Rx
adalah hagra tahanan belitan yang diukur = factor pengali. Pengukuran
dengan Precition double bridge digunakan untuk tahanan yang lebih kecil
dar 1 ohm. Rangkaian pengukuran seperti Gambar 2. Tahanan yang diukur Rx
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
- Pengukuran perbandingan belitan
Pengukuran
perbandingan belitan adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah
kumparan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah pada setiap
tapping, sehingga tegangan output yang dihasilkan oleh trafo sesuai
dengan yang dikehendaki. toleransi yang diijinkan adalah:
a. 0,5 % dari rasio tegangan atau b. 1/10 dari persentase impedansi pada tapping nominal.
Pengukuran
perbandingan belitan dilakukan pada saat semi assembling yaitu setelah
coil trafo di assembling dengan inti besi dan setelah tap changer
terpasang, pengujian kedua ini bertujuan untuk mengetahui apakah posisi
tap trafo telah terpasang secara benar dan juga untuk pemeriksaan vector
group trafo.
Pengukuran
dapat dilakukan dengan menggunakan Transformer Turn Ratio Test (TTR),
misalnya merk Jemes G. Biddle Co Cat. No.55005 atau Cat. No. 550100-47.
- Pemeriksaan Vector Group
Pemeriksaan
vector group bertujuan untuk mengetahui apakah polaritas
terminal-terminal trafo positif atau negatif. Standar dari notasi yang
dipakai adalah ADDITIVE dan SUBTRACTIVE.
- Pengukuran rugi dan arus beban kosong
Pengukuran
ini untuk mengetahui berapa daya yang hilang yang disebabkan oleh rugi
histerisis dan eddy current dari inti besi (core) dan besarnya arus yang
ditimbulkan oleh kerugian tersebut. Pengukuran dilakukan dengan
memberikan tegangan nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya
dibiarkan terbuka.
- Pengukuran rugi tembaga dan impedansi
Pengukuran
ini bertujuan untum mengetahui besarnya daya yang hilang pada saat
trafo beroperasi akibat dari tembaga (Wcu) dan strey loss (Ws) trafo
yang digunakan.
Pengukuran
dilakukan dengan memberi arus nominal pada salah satu sisi dan pada
sisi yang lain dihubung-singkat, dengan demikian akan terbangkit juga
arus nominal pada sisi tersebut, sehingga trafo seolah-olah dibebani
penuh.
Perhitungan
rugi beban penuh (Wcu) dan impedansi (Iz), dimana pada waktu pengukuran
tahanan belitan (R), Wcu dan Iz dilakukan pada saat suhu rendah (udara
sekitar (t)), maka Wcu dan Iz perlu dikoreksi terhadap suhu acuan 75ºC,
dimana factor koreksi (a) adalah :
- Pengujian tegangan terapan (Withstand Test)
Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji kekuatan isolasi antara kumparan dan body tangki.
Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan uji sesuai denga standar uji dan dilakukan pada:
- sisi tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah dan body yang di ke tanahkan
- sisi tegangan rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan body yang di ke tanahkan.
- waktu pengujian 60 detik.
- Pengujian tegangan induksi
Pengujian
tegangan induksi bertujuan untuk mengetahui kekuatan isolasi antara
layer dari tiap-tiap belitan dan kekuatan isolasi antara belitan trafo.
Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan supply dua kali tegangan
nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka. Untuk
mengatasi kejenuhan pada inti besi (core) maka frekwensi yang digunakan
harus dinaikkan sesuai denga kebutuhan. Lama pengujian tergantung pada
besarnya frekwensi pengujian berdasarkan rumus:
waktu pengujian maksimum adalah 60 detik.
- Pengujian kebocoran tangki
Pengujian
kebocoran tangki dilakukan setelah semua komponen trafo terpasang.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kondisi paking dan las
trafo. Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan nitrogen (N2)
sebesar kurang lebih 5 psi dan dilakukan pengamatan pada bagian-bagian
las dan paking dengan memberikan cairan sabun pada bagian tersebut.
Pengujian dilakukan sekitar 3 jam apakah terjadi penurunan tekanan.
• Pengujian Jenis (Type Test)
- Pengujian kenaikan suhu
Pengujian
kenaikan suhu dimaksudkan untuk mengetahui berapa kenaikan suhu oli dan
kumparan trafo yang disebabkan oleh rugi-rugi trafo apabila trafo
dibebani. Pengujian ini juga bertujuan untuk melihat apakah penyebab
panas trafo sudah cukup effisien atau belum.
Pada
trafo dengan tapping tegangan di atas 5% pengujian kenaikan suhu
dilakukan pada tappng tegangan terendah (arus tertinggi), pada trafo
dengan tapping maksimum 5% pengujian dilakukan pada tapping nominal.
Pengujian
kenaikan suhu sama dengan pengujian beban penuh, pengujian dilakukan
dengan memberikan arus trafo sedemikian hingga membangkitkan rugi-rugi
trafo, yaitu rugi beban penuh dan rugi beban kosong.
Suhu kumparan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
t adalah suhu sekitar pada saat akhir pengujian.
- Pengujian tegangan impulse
Pengujian impulse ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dielektrik dari sistem isolasi trafo terhadap tegangan surja petir.
Pengujian
impuls adalah pengujian dengan memberi tegangan lebih sesaat dengan
bentuk gelombang tertentu. Bila trafo mengalami tegangan lebih, maka
tegangan tersebut hampir didistribusikan melalui effek kapasitansi yang
terdapat pada :
- antar lilitan trafo
- antar layer trafo
- antara coil denga ground.
- Pengujian tegangan tembus oli
Pengujian
tegangan tembus oli dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dielektrik
oli. Hal ini dilakukan karena selain berfungsi sebagai pendingin dari
trafo, oli juga berfungsi sebagai isolasi.
Persyaratan yang ditentukan adalah sesuai denga standart SPLN 49 - 1 : 1982, IEC 158 dan IEC 296 yaitu:
- > = 30 KV/2,5 mm sebelum purifying
- > = 50 KV/2,5 mm setelah purifying
Peralatan yang dapat digunakan misalnya merk Hipotronics type EP600CD. Cara pengujian:
- bersihkan tempat sample oli dari kotoran dengan mencucinya dengan oli sampai bersih.
- ambil contoh/sample oli yang akan diuji, usahakan pada saat
pengambilan sample oli tidak tersentuh tangan atau terlalu lama terkena
udara luar karena oli ini sanga sensitive.
- tempatkan sample oli padaalat tetes.
- nyalakan power alat tetes.
- tekan tombol start dan counter akan mencatat secara otomatis sejauh
mana kemampuan dielektrik oli tersebut. Setelah counter berhenti dan
tombol reset menyala, tekan tombol reset untuk mengembalikan ke posisi
semula.
- hasil pengujian tegangan tembus diambil rata-ratanya setelah dilakukan 5 (lima) kali dengan selang waktu 2 menit.
GENERATOR
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanikal. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik
Pengembangan:
Sebelum
hubungan antara magnet dan
listrikditemukan, generator menggunakan prinsip
elektrostatik.
Mesin
- Penyaluran muatan dari elektroda voltase-tinggi
- Muatan yang dibuat oleh efek triboelectric menggunakan pemisahan dua insulator
Generator elektrostatik tidak efisien dan berguna hanya untuk eksperimen saintifik yang memb
utuhkan voltase tinggi.
Dinamo
Dinamo adalah
generator listrik pertama yang mampu mengantarkan tenaga untuk
industri, dan masih merupakan generator terpenting yang digunakan pada
abad 21. Dinamo menggunakan prinsip
elektromagnetisme untuk mengubah putaran mekanik menjadi listrik
arusbolak-balik.
Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada
1832 oleh
Hippolyte Pixii, seorang pembuat alat
Prancis.
Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank".
Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan
selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat. Pixii
menemukan bahwa magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa arus di
kawat setiap kali sebuah kutub melewati "coil". Lebih jauh lagi, kutub
utara dan selatan magnet menginduksi arus di arah yang berlawanan.
Dengan menambah sebuah
komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Dinamo Gramme
Namun, kedua desain di atas menderita masalah yang sama: mereka menginduksi "spike" arus diikuti tanpa arus sama sekali.
Antonio Pacinotti, seorang ilmuwan
Italia,
memperbaikinya dengan mengganti "coil" berputar dengan yang "toroidal",
yang dia ciptakan dengan mebungkus cincin besi. Ini berarti bahwa
sebagian dari "coil" terus melewati magnet, membuat arus menjadi
lancar.
Zénobe Gramme menciptakan kembali desain ini beberapa tahun kemudian ketika mendesain pembangkit listrik komersial untuk pertama kalinya, di
Paris pada
1870-an. Desainnya sekarang dikenal dengan nama
dinamo Gramme.
Beberapa versi dan peningkatan lain telah dibuat, tetapi konsep dasar
dari memutar loop kawat yang tak pernah habis tetap berada di hati semua
dinamo modern.
http://hartatoa.blogspot.com/2012/04/kumparan-elektro-motor-3-phase.html